Monday 13 May 2013

Seni Musik Khas Betawi Yang Fenomenal

Gambang Kromong


Betawi bukan hanya terkenal dengan masakan khas betawinya, akan tetapi Kesenian musik yang satu ini di masa lalu paling terkenal  sob

kesenian ini terdiri dari kolaborasi antara unsur-unsur  pribumi Betawi dengan unsur Tionghua, unsur kesenian cina ini bisa terlihat alat musik yang di mainkan 

Seperti  alat musik dari cina yang bernama  kongahyan, tehyan,  dan sukong alat musik ini dimainkannya dengan cara di gesek, sementara instrumen pada musik gambang kromong antara lain gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang, kempul dan gong.

Kesenian musik ini berkembang pada abad ke 18, khususnya di wiliyah tangerang dan sekitarnya, berawal dari sekelompok grup musik yang pada waktu itu dimainkan oleh beberapa pekerja pribumi di sebuah perkebunan milik Nie hu kong  y6ang berkolaborasi dengan dua orang wanita asal cina yang baru saja tiba dengan memebawaq alat muik tehyan dan kongahyan.

Di namakan gambang kromong karena diadopsi dari nama dua nama alat perkusi yaitu gambang dan kromong, bilahan gambang yag jumlahnya ada delapan belas buah, ini terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawnan, ataupun berupa kayu jenis lainnya yang empuk bunyinya bila di pukul, sedangkan kromong biasanya di buat dari perunggu atau besi yang berjumlah sepuluh (sepuluh pecon).

Pada awal lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu cina, pada istilah saat sekarang lagu  klasik ini disebut phobin, lagi gambang kromong yang masih kental unsur klasiknya yaitu lagu jali-jali buanga siantan, cente manis, dan renggong buyut, seniman gambang kromong  yang kita kenal selain Almarhum H Benyamin Syueb adalah Nirin Kumpul, H. Jayadi dan bapak Nya’at.

Pada tahun tujuh puluhan gambang kromong sempat populer keberadaannya lewat sentuhan kreativitas Almarhum H. Benyamin Syueb, dengan sentuhannya berbagai aliran musik yang ada jadilah gambang kromong seperti yang kita dengar saat ini, hampir di setiap hajatan atau perayaan pernikahan musik gambang kromong ini merupakan menu musik paling utama, bahkan dulu sebagian masyarakat Betawi mendengarkan musik gambang kromong ini sambil di suguhkan dengan minuman khas betawi yaitu Bir Pletok

Namun seiring perkembangan jaman musik ini mulai tergeser, musik ini hanya terdengar jika ada yang hajatan pernikahan adat betawi, pertunjukan lenong atau pada saat perayaan jakarta fair, maka dari di perlukan peran generasi muda masyarakat betawi untuk melanjutkan atau melestarikan musik gambang kromong ini 

0 comments:

Post a Comment